Pengikut

Kamis, 16 Desember 2010

Apa sich kalsium itu?


Mungkin Anda mengira, orang Barat seperti masyarakat AS, kerap mengonsumsi susu, juga keju. Tapi ternyata, konsumsi susu, keju, juga es krim masyarakat AS terus berkurang dalam 35 tahun terakhir. Dan kekurangan itu, tak mampu ditutupi oleh kalsium dari sumber lain seperti sayuran berdaun hijau serta kacang-kacangan.

Sekitar 30 persen anak-anak berusia 12 bulan sampai lima bulan di Amerika sana, tidak mendapatkan asupan kalsium dari menu harian mereka. Kekurangan kalsium makin menjadi di kalangan remaja. Diperkirakan, 90 persen remaja putri dan 70 persen remaja pria tidak mendapatkan asupan mineral penting ini secara cukup.

Gambaran yang tak jauh berbeda juga terjadi pada kelompok usia dewasa. Di sini, sembilan dari 10 wanita, dan tujuh dari 10 pria, kekurangan kalsium. Di Indonesia sendiri keadaannya tidak lebih baik. Bahkan bisa dibilang, asupan kalsium orang Indonesia rendah sekali yakni sekitar 260-300 miligram per hari.

Padahal, kebutuhan kalsium untuk orang dewasa dan muda adalah 600-1.000 miligram per hari. Sedangkan kebutuhan ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, dan orang tua adalah sekitar 1.000-1.500 miligram per hari.

Berawal dari sarapan
Studi oleh para peneliti dari Rumah Sakit Anak Boston menunjukkan, kurangnya asupan kalsium berasal dari kebiasaan sebagian besar orang yaitu melupakan sarapan. Padahal, selain memberikan energi, sarapan juga akan memberi kita asupan kalsium.

Dari segelas susu atau jus jeruk, serta setangkup roti dengan keju atau selai kacang, asupan kalsium akan kita peroleh. Sayangnya, sebagian dari kita, dengan berbagai alasan kerap melupakan sarapan. Celakanya, minimnya asupan kalsium masih berlanjut, bahkan ketika kita bersantap di restoran.

Memang, banyak hidangan di restoran yang tampaknya sarat kalsium. Itu misalnya, tercermin dari taburan keju atau lembaran keju yang ada di makanan itu. Tapi jangan cepat puas dulu. Sebab, ada kalanya, keju yang dipakai adalah keju kualitas rendah sehingga kandungan kalsiumnya pun rendah pula. Kebiasaan kita minum minuman bersoda juga menjadi penyebab lain kurangnya asupan kalsium.

Di Amerika misalnya, jika 60 tahun silam, orang minum susu empat kali lebih banyak ketimbang soda, maka kini, perbandingan itu telah berubah. Sekarang, mereka malah minum soda 2,5 kali lebih sering ketimbang susu. Perbandingan ini juga berlaku untuk anak-anak dan remaja.

Anak-anak yang tengah beranjak dari sekolah dasar ke sekolah menengah, cenderung telah mengganti susu dengan minuman bersoda yang kaya gula. Mereka merasa lebih gaya minum minuman bersoda, ketimbang minum susu. Sementara kebanyakan remaja putri cenderung menghindari susu karena takut gemuk.

Beragam Manfaat
Jika selama ini Anda mengira, kalsium hanya mampu menguatkan tulang dan gigi, artinya Anda mesti merevisi anggapan itu. Penelitian menunjukkan, kalsium tak cuma menguatkan tulang. Mineral ini juga bisa membantu menurunkan tekanan darah, juga mengurangi risiko diabetes (kencing manis).

Kalsium juga melakukan fungsi sinyal dalam sel-sel tubuh kita. "Singkat kata, kadar kalsium dalam darah yang tetap terjaga sangat penting untuk kelangsungan hidup kita dari menit ke menit," kata Michael B Zemel PhD, direktur Lembaga Gizi, Universitas Tennessee, Knoxville, AS. Selain itu, yang mungkin tak Anda duga, kalsium juga membantu membakar lemak lho.

Ini tentu berita baik untuk mereka yang kelebihan berat badan. Sebuah penelitian menunjukkan, wanita yang mengonsumsi makanan berbahan dasar susu tiga kali sehari, peluangnya untuk mengalami kegemukan 84 persen lebih kecil ketimbang wanita yang tidak mengonsumsi susu dan produk-produk olahan susu. Mungkin, Anda agak ragu dengan hasil penelitian ini.

Bagaimana mungkin, mengonsumsi susu kok tidak bikin gemuk? Tapi para ahli punya pendapat sendiri, dan pendapat mereka sangat layak Anda simak. Kata mereka, jika seseorang kekurangan kalsium, maka tubuhnya akan menghasilkan calcitriol, yaitu hormon yang memperlambat proses pemecahan lemak di dalam tubuh.

Nah, pada mereka yang asupan kalsiumnya cukup, tentu tak akan bermasalah dengan calcitriol ini. Perlu juga Anda catat, kalsium juga mengurangi risiko beberapa jenis kanker usus besar. Begitu kesimpulan sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari Fakultas Kedokteran Universitas Harvard.

Penurunan risiko ini terjadi karena kalsium mampu mengikat lemak yang ada di saluran pencernaan. Alhasil, Anda tidak akan mendapat efek buruk dari lemak yang menumpuk di usus besar. Jadi jelas bukan, betapa pentingnya kalsium untuk tubuh kita? Makanya, jangan sampai mengalami 'krisis kalsium.
Sumber: http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1073961121,15329,

2 komentar:

  1. Ilmu kesehatan, aq sangat senang membacanya...
    Udah aq follow n makasih,,,,

    BalasHapus
  2. kesehatan memang begitu penting.sama2 sist

    BalasHapus